Juara Liga 1 2018,
Persija Jakarta, mengumumkan pelatih baru mereka untuk kompetisi 2020 yakni
Sergio Farias, pelatih berusia 52 tahun asal Brasil yang pernah menangani
Suphanburi di Liga Thailand. Persija tidak mengumumkan berapa lama durasi
kontrak dari dari pelatih barunya, namun Persija memastikan ada opsi
perpanjangan seandainya kinerja Sergio Farias memuaskan.
Pengangkatan Sergio
Farias sebagai pelatih kepala baru Macan Kemayoran sendiri dikonfirmasi oleh
Presiden klub, Ferry Paulus. Menurut Ferry, Sergio Farias memiliki rekam jejak
yang mumpuni sehingga Persija tertarik untuk mendatangkan pelatih yang memulai
karir kepelatihannya pada 1993 silam.
“Kami resmi teken
kontrak dengan Sergio Farias sebagai pelatih Persija untuk kompetisi tahun ini.
Rekam jejaknya yang bagus, membuat Persija tertarik untuk merekrutnya,” tegas
Ferry kepada berbagai media berita bola.
“Sergio sebelumnya
pernah membesut klub pro asal Korea Selatan dan berhasil menjadi kampiun di
liga, bahkan pernah keluar sebagai juara antarklub di Asia. Itu pertimabngan
kami merekrut dia. Kami yakin bisa membawa Persija juara sesuai target kami,”
tambah Ferry penuh keyakinan.
Lalu, siapa sesungguhnya
sosok pelatih yang akan merasakan kerasnya persaingan Liga 1 untuk pertama
kalinya tersebut? Berikut beberapa fakta singkat mengenai Sergio Farias seperti
dirangkum dari berbagai situs berita bola:
1. Mulai menjadi pelatih sejak usia 26 tahun
Karir kepelatihan Sergio
Farias dimulai sejak usia yang bisa dibilang tergolong muda, yakni 26 tahun.
Kala itu ia menukangi klub asal Brasil, Sao Mateus-ES yang sekarang berlaga di
Seri C Brasil. Ia hanya bertahan semusim di klub tersebut sebelum hijrah ke
Senegal. Semusim di Senegal, ia pulang kampung ke Brasil untuk menangani
Serrano RJ selama tiga musim.
2. Pernah menjadi pelatih timnas
Tiga musim bersama
Serrano RJ cukup membuat federasi sepakbola Brasil percaya dengan tangan dingin
Farias, ia pun diangkat menjadi pelatih kepala Brasil U-20 pada musim
1998-1999. Meski hanya berlangsung setahun, Farias cukup membuat petinggi
federasi sepakbola Brasil terkesan, buktinya ia ditunjuk menjadi pelatih Brasil
U-17 pada tahun 2000, dimana ia sukses mengantarkan Selecao menjadi
juara Kejuaraan Amerika Selatan U-17.
3. Sukses terbesar di Korea Selatan
Pada tahun 2005, Sergio
Farias memulai petualangannya di Asia bersama dengan Pohang Steelers. Klub yang
berdiri pada 1973 itu berhasil dipoles oleh Sergio Farias menjadi kekuatan
dominan tidak hanya di kancah domestik tetapi juga di Asia. Hasilnya memang
tidak instan, di musim pertama Lee Dong-gook cs hanya menempati peringkat kedua
klasemen.
Namun, di musim berikutnya mereka sukses menyabet gelar juara meski
mengakhiri musim reguler di peringkat kelima. Di babak play-off, total empat
klub berhasil mereka kalahkan untuk meraih gelar juara pertama klub setelah
menunggu 15 tahun.
4. Juara Asia pada tahun 2009
Di kancah Asia, Pohang
Steelers sudah pernah menjuarai kompetisi antarklub kasta tertinggi di Asia
pada tahun 1997 dan 1998. Sebelas tahun kemudian, Sergio Farias sukses
menuntaskan puasa gelar di Asia dengan membawa anak-anak asuhannya menjadi
juara Liga Champions Asia.
Pohang Steelers benar-benar dominan di kompetisi
musim tersebut, mereka hanya sekali menelan kekalahan yaitu ketika melawan klub
Uzbekistan, Budnyokor di leg pertama perempat final dengan skor 3-1. Secara
dramatis mereka berhasil menang 4-1 di leg kedua lewat perpanjangan waktu
sebelum akhirnya menundukkan Arab Saudi, Al-Ittihad dengan skor 2-1.